Sejumlah mahasiswa yang membuat karya tulis tentang novel-novel karya saya mengontak saya untuk wawancara (umumnya lewat imel). Saya menyadari bahwa jawaban saya sangat tidak memadai, sebab jarak saya dengan novel-novel itu sudah kelewat jauh. Saya tidak punya kebiasaan membaca ulang karya saya, apalagi perhatian saya belasan tahun ini hanyalah pada bidang jurnalisme dan studi media. Sehingga banyak hal yang tidak saya ingat dari novel maupun proses penulisannya. Saya mohon maaf sebab jawaban saya untuk wawancara-wawancara itu lebih banyak bersifat pengabaian. Setiap kali mengklik ‘send’ untuk imel jawaban, ada perasaan bersalah, mengingat orang-orang muda yang berniat menulis ulasan itu tentu berharap banyak dari saya. Karena ‘kepikiran’ terus, saya berusaha mencari resensi atau ulasan tentang novel-novel dan proses penulisannya. Saya berharap, biarlah resensi-resensi sejumlah pemerhati itu sebagai pembanding bagi kajian yang sedang dilakukan, agar tidak ‘menuntut’ saya menjelaskan karya-karya yang sudah menjadi masa lalu bagi saya. Saat ini saya memang penuh ‘nafsu’ untuk menyelesaikan novel yang terbengkalai sekian tahun ini. Karenanya mohon dimaklumi, saya sangat ingin menjauh dari novel-novel saya sebelumnya. Beruntung di kantor saya terselip sejumlah kliping koran dan majalah. Dan beruntungnya pula, ada software yang bagus untuk scan dan convert kliping tua, meskipun, apa boleh buat, ada juga yang tidak ‘terbaca’ oleh scanner. Maka saya tampilkan di blog ini hasilnya, berupa resensi dan ulasan berkaitan dengan novel-novel karya saya. Saya berharap ada di antara rekan yang mengetahui keberadaan resensi dan ulasan lainnya yang tidak tercantum di sini, berkenan mengabari. Selain itu, diluar resensi dan ulasan novel, saya menemukan kliping ceramah saya di Taman Ismail Marzuki berkaitan dengan dorongan dan proses penulisan novel saya yang kemudian dimuat di Majalah Budaya Jaya. Senarai naskah yang di-pdf-kan di bawah ini, saya tempatkan pada laman TENTANG-NOVEL.
PENGANTAR TULISAN
- Februari 2023 (1)
- November 2022 (1)
- Agustus 2022 (4)
- Juni 2022 (2)
- April 2022 (1)
- Maret 2022 (2)
- Januari 2022 (1)
- November 2021 (4)
- Desember 2020 (1)
- Agustus 2020 (1)
- Agustus 2019 (5)
- Desember 2018 (2)
- Oktober 2018 (3)
- September 2018 (4)
- Agustus 2018 (4)
- Juli 2018 (2)
- Januari 2018 (1)
- Desember 2017 (1)
- November 2017 (5)
- September 2017 (1)
- April 2017 (1)
- Oktober 2016 (1)
- September 2016 (1)
- Agustus 2016 (1)
- Juli 2016 (1)
- Juni 2016 (2)
- Mei 2016 (2)
- Januari 2016 (3)
- Juli 2015 (1)
- September 2014 (1)
- Agustus 2014 (7)
- Juli 2014 (1)
- Mei 2012 (3)
- Maret 2012 (1)
- Oktober 2011 (1)
- September 2011 (1)
- Juli 2011 (1)
- Juli 2010 (2)
- April 2009 (2)
- Maret 2009 (3)
- Februari 2009 (1)
- Januari 2009 (2)
- Oktober 2008 (1)
- Agustus 2008 (5)
Laman
- –DAFTARMAKALAH–
- 01_JURNALISME1
- 01_JURNALISME2
- 02_MEDIAMASSA1
- 02_MEDIAMASSA2
- 03_PENDIDIKANKOM1
- 03_PENDIDIKANKOM2
- 04_KOM_POLITIK1
- 04_KOM_POLITIK2
- 05_KOM_BUDAYA
- 06_BAHANKULIAH
- 07_KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA
- 08_KERJA JURNALISME
- 09_MEDIA-HAM
- CURRICULUM VITAE
- KARYA_FIKSI
- KARYA_NONFIKSI
- MAJALAH HUMOR no 89 / 8 – 21 Juni ’94
- Novel MENOLAK AYAH
- PUBLIKASINONFIKSI
- TENTANG-NOVEL
- TULISAN KOLEGA
- UNTUK PENULISAN
Blogroll
Taufiq
/ 1 Juni 2017Terima kasih banyak, Pak Ashadi Siregar. Tautannya sudah saya unduh dan baca. Sangat menarik.